
Baturaja, Pariwaraoku.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Workshop Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) dan Sistem Penilaian Akreditasi Perpustakaan Indonesia (SiPAPI) tahun 2025 pada Senin (21/7/2025).
Kegiatan yang di gelar di Hotel BIL Baturaja ini dibuka langsung oleh Kepala Dispusip OKU Ahmad Azhar SSTP MM dan diikuti oleh Dinas Pendidikan OKU, Para Pejabat Dispersip OKU serta para pengelola perpustakaan di sekolah dasar di bumi sebimbing sekundang.
Kepala Dispusip OKU Ahmad Azhar mengatakan NPP dan SIPAPI adalah dua komponen penting dalam ekosistem perpustakaan di Indonesia, NPP bertujuan untuk mendata perpustakaan, sedangkan SIPAPI adalah sistem untuk mengelola data perpustakaan.
“Jadi workshop ini kita gelar agar para pengelola perpustakaan dapat memahami langkah-langkah untuk mendapatkan Nomor Pokok Perpustakaan dan proses penilaian terhadap kinerja perpustakaan standar yang diterapkan,” kata Kepala Dispusip OKU Ahmad Azhar.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Alal ini NPP adalah kode identifikasi unik untuk setiap perpustakaan yang terdaftar di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Tujuan pemberian NPP adalah untuk mendata dan memetakan semua perpustakaan di Indonesia, serta memacu peningkatan pengelolaan perpustakaan.
“NPP digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pengisian data pada SIPAPI, akses ke layanan perpustakaan, dan lain-lain,” jelasnya.
Sementara Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan (SIPAPI) adalah sistem informasi yang dikembangkan untuk mengelola data perpustakaan, termasuk data koleksi, anggota, transaksi, dan lainnya. SIPAPI terintegrasi dengan NPP, sehingga data perpustakaan yang terdaftar dalam NPP dapat diakses dan dikelola melalui SIPAPI. “Aplikasi ini membantu dalam pengelolaan perpustakaan yang lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.
Dikatakan Alal kegiatan ini sesuai dengan filosopi “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa” yang bermakna bahwa perpustakaan memiliki peran penting dalam membangun peradaban dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sehingga berkontribusi pada martabat bangsa.
“Perpustakaan, dengan akses informasi dan pengetahuan yang disediakan, diharapkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkuat identitas, karakter, dan semangat nasionalisme, yang semuanya merupakan unsur penting dalam martabat suatu bangsa. Peningkatan Literasi dan Pengetahuan, Pengembangan Identitas dan Karakter Bangsa, Pemberdayaan Masyarakat, Transformasi Sosial, Meningkatkan Daya Saing Bangsa,” tandasnya. (fei)