
Baturaja, Pariwaraoku.com– Ribuan masa yang tergabung dalam Aksi Masyarakat Selamatkan Demokrasi menggelar Unjuk Rasa di Halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKU pada Sabtu (14/10/2023).
Aksi unjuk rasa itu terjadi buntut dari ketidak puasan massa terhadap hasil pemilu yang di keluarkan KPU dan meminta dilakukan pemilihan ulang. Uasa masa yang mencoba menemui ketua KPU OKU tak membuahkan hasil berujung pada tindakan anarkis dan penyerangan terhadap para anggota kepolisian Polres OKU yang berjaga di lokasi kantor KPU OKU.
Kericuhan bermula ketika di Salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) terjadi kecurangan dimana terdapat salah satu penyusup yang akan menyalurkan hak suaranya secara berulang. Aksi itu pun diketahui petugas TPS dan berujung ricuh. Kemudian dari ketidak puasan penyusup, muncul aksi massa pasca diumumkannya hasil pemilu oleh KPU OKU.
Tak berhenti disitu, masa yang kalah jumlah dengan aparat kepolisian ternyata kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak serta membawa berbagai benda. Aksi itupun mendapat hadangan dari pasukan dalmas Polres OKU.
Tak berbeda dengan aksi sebelumnya, aksi massa kali ini pun tak mendapat respon dari ketua KPU dan menyulut emosi massa hingga akhirnya aksi anarkis pun terjadi. Massa bahkan mengancam akan menculik Ketua KPU OKU. Petugas dalmas yang menghadang pun menjadi sasaran pertama massa lantaran mencoba menghadang massa yang berupaya masuk ke kantor KPU.
Aksi saling dorong hingga lemparan berbagai benda yang dilakukan massa terjadi hingga Kapolres OKU memerintahkan pasukan dalmas untuk mengevakuasi ketua KPU beserta komisionernya dengan menggunakan mobil taktis polri, Sementara massa yang kian tak terkendali terpaksa di bubarkan dengan semprotan air oleh mobil AWC milik Polres OKU.
Berkali – kali Kapolres OKU menghimbau namun tak di indahkan, akhirnya Kapolres OKU memberi perintah kepada satuan Intel dan satreskrim untuk mengamankan para provokator aksi. Sementara tim penembak gas air mata juga telah bersiap siaga untuk menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.
Beberapa provokator akhirnya berhasil di amankan dan pasukan massa berhasil dipukul mundur dengan semprotan air menggunakan mobil AWC. Akibat kejadian itu dua orang masa tergeletak pingsan di dievakuasi oleh tim medis Polres OKU.
Aksi diatas merupakan sekelumit gambaran Simulasi Sispam Kota Dalam Rangka kesiapan menghadapi situasi kontijensi pada pemilu 2024 mendatang. Sedikitnya 500 orang baik dari kepolisian, TNI, satpol PP dinas kesehatan, dan stake holder di kabupaten OKU terlibat dalam simulasi itu.
Kegiatan simulasi tersebut juga di saksikan oleh Pj Bupati OKU yang diwakili Plh Sekda OKU Romson Fitri, Dandim 0403 OKU Letkol Inf Harri Feriawan Rumawatine, Kasi PB3R Kejari OKU Pajri Aef Sanusi SH, serta sejumlah unsur Forkompinda OKU dan partai politik.
Dijelaskan Kapolres OKU AKBP Arif Harsono latihan itu di gelar untuk mengecek kesiapan sekaligus untuk melatih anggota polres OKU untuk lebih siap dalam menghadapi apabila terjadi kondisi kontijensi di pemilu 2024 mendatang.
“Ya, kami harap dengan latihan ini anggota kami lebih siap lagi. Makanya untuk latihan tadi kita buat sereal mungkin sehingga anggota dapat introspeksi diri apa yang kurang,” Kata Kapolres saat dibincangi usai giat latihan simulasi Sispam Kota di Terminal Batu Kuning.
Sambung Kapolres, dirinya juga terus menganalisa dan akan mengevaluasi lagi jika terdapat kekurangan untuk dibenahi. “Polres OKU dan steak holder terkait Insyaallah kita siap pengamanan di Pemilu nanti,” tegasnya.
Kapolres berharap Pemilu di Kabupaten OKU dapat berjalan dengan aman dan kondusif, sehingga masyarakat dapat melaksanakan Pemilu dengan lancar.”Kami juga berharap peran serta masyarakat untuk mendukung terciptanya Kamtibmas,” Tandasnya. (F12)